Ikhlas Yang Tak Pernah Kekal
Dalam rasa sakit yang menjalar tak pernah sekalipun terpintas dalam benakku untuk meluluhlantakkan duniamu. Hiduplah sebagaimana mestinya, semoga di semua sela pikiran yang ada kau kekal memeluk bahagia. Teruntukmu yang dulu mengisi relung sukmaku selamat berpisah sayangku, doa dan harapan baik akan selalu menyertai langkahmu. Selamat menyambut lembaran barumu, biarlah luka yang telah terukir melebur sendiri seiring berjalannya waktu. Tak apa mungkin bukan jalannya, namun senang bisa membersamaimu. Sepintas terbesit dalam beanakku "Ya Tuhan, mengapa tak diijinkan kami bersatu, mengapa takdir begitu getir" dalam hati yang terdalam memang cukup berat bagiku beranjak dari hubunganku dengan Danendra, aku menyayanginya, aku ingin di dekapnya, aku ingin menjadi tenang dalam riuh gemuruh hidupnya. Tak dapat kupahami mengapa cinta ini senantiasa tumbuh pada insan yang nyaris meluluhlantakkan kehidupanku, sungguh bukan ini yang kumau, aku ingin Danendra tapi tidak dengan amarah dalam dirinya. Hari yang berat harus kulalui tanpamu, asa dan rasa tak lagi ada, hidup hanya sebatas hidup, takut serta kalut bergemuruh menguasai sukma. Rasa rasanya aku tak akan pernah sanggup melihatmu jatuh dalam dekapan bunga lily lainnya. Munafik! bukankah itu harapan yang pernah terpintas olehku kan? memang benar adanya, seperti sepenggal lagu yang selalu terputar "takkan kuberubah walau tak bersama kita tak pernah terpisah, melintas ruang dan waktu selamanya" Ya Tuhan mengapa rasa-rasanya begitu egois diri ini, aku tak mengerti alur seperti apa yang sebenarnya kudambakan. Ya Tuhan aku tak membenci Danendra, aku ingin mendekapnya tetapi aku tak bisa, tak kupungkiri hanya waktu yang dapat menjawab semua angan dan harapan, aku yang akan ikhlas atau kekasihku yang segera memeluk sembuh. Tuhan apapun akhir perjalanan kami kuharap tak akan merubah sudut pandang antar kami berdua. Mau seriuh apapun badai itu tetaplah kami dua orang yang pernah saling mencinta, meski pada akhirnya harus kami tempuh cerita kami masing-masing tetapi cinta yang pernah ada bukan hanya fiktif belaka. Pertemuan kami mungkin tak disengaja, namun alur membawa rasa kasih sayang serta cinta bermuara, mungkin tak seberuntung wanita lainnya, namun rasa sayukur senantiasa hadir karna setidaknya diriku banyak belajar bahwa mencintai adalah memberi, mengasihi serta ikhlas yang yang tak pernah henti. Selamat mengembara kasihku, semoga bermekaran bunga di taman barumu, doa serta ikhlasku menyertai langkah serta lembar baru ceritamu, walaupun tak dapat kudekap lagi ragamu namun jiwaku senantiasa hadir menyertaimu. Selamat Tinggal
Sendiri - The Adams
Komentar
Posting Komentar